Senin, 01 Januari 2018

Renungan Tahun Baru

TEMA : “Era Baru Bersama Tuhan”
Bacaan Alkitab : Wahyu 21:1-8

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Shalom bagi kita semua.
Hari ini oleh perkenanan Tuhan kita telah berada di tahun yang baru, tahun 2018. Kalu kita berada pada saat ini, tentu bukan karena kuat dan kemampuan kita. Semua karena anugerah Tuhan. Amin…? Puji Tuhan. Mengingat perjalanan hidup di tahun 2017 yang lalu, tentu kita akan merasakan betapa kuat dan dahsyatnya kasih karunia Tuhan itu. Banyak kecukupan, kekuatan, sukses dan berkat yang Tuhan telah beri. Juga tak sedikit dorongan, nasehat, motivasi dan penghiburan yang Tuhan berikan, baik secara langsung maupun melalui orang-orang yang kita kasihi dan mengasihi kita, sobat, kenalan maupun melalui orang-orang yang tidak kenal. Pendek kata suka dan duka, susah dan senang, sakit dan sehat, gagal dan sukses silih berganti telah kita lewati dalam tuntunan Tuhan.
Sekarang kita telah berada di tahun 2018, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau waktu telah bergulir hingga kini. Pasti beragam pertanyaan dalam hati kita. Ada yang bertanya apakah berkat-berkat yang saya nikmati di tahun yang lalu, akan saya dapatkan lagi di tahun ini ? Juga ada yang bertanya apakah masalah, kesakitan dan kegagalan di tahun yang lalu akan terulang lagi di tahun ini ? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat beralasan, apalagi kita diperhadapkan dengan realita dunia yang tidak menentu. Angka kemiskinan, radikalisme, kerusakan alam dan ancaman perang yang terus menghantui kita. Kitapun bertanya, apakah yang akan terjadi ditahun ini ? Waktu memang misterius tak seorangpun dapat menduga apa yang akan terjadi besok, bahkan sebentar.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Kalau kita belajar dari bagian kitab wahyu (Yun, apokalipsis, yang artinya pengungkapan atau penyingkapan rahasia-rahasia surgawi), maka kita dapati bahwa benar dunia ini dengan segala kemegahan dan kejahatannya akan berakhir. Kitab wahyu menceriterakan tentang akhir sejarah manusia bahkan alam semesta yang digambarkan terbagi atas bagian yang baik,  yang dikuasai oleh Allah  dan bagian yang jahat, yang dikuasai oleh Iblis. Setelah mengalahkan kejahatan, Allah akan membaharui seluruh ciptaan dan orang yang beriman kepada-Nya akan diselamatkan.
Dalam pasal 21 yang kita baca, Yohanes sebagai orang yang diperkenankan Tuhan mendapat penglihatan ini di pulau Patmos, ia katakan: ia melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suami-nya. Lalu terdengarlah suara yang nyaring dari takhta berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.” Jadi langit dan bumi yang kita diami akan berlalu digantikan dengan langit dan bumi yang baru di dalamnya ada Yerusalem yang baru, dimana Allah diam memerintah di antara manusia. Pendek kata Tuhan menjadikan segala sesuatu baru.
Selanjutnya firman yang datang kepada Yohanes berbunyi: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Sebagaimana kita tahu bahwa kitab Wahyu ini disampaikan kepada jemaat Kristen yang sedang dalam situasi yang sangat memprihatinkan di bawah pemerintahan kekaisaran Romawi, khususnya kaisar Domitianus yang memaksa orang Kristen untuk menyembahnya sebagai dewa. Siapa yang tidak taat akan dihukum, dianiaya, disiksa dan dihukum mati. Dengan demikian kitab wahyu ini memberikan kepastian kehidupan dimasa yang akan datang bahwa umat Tuhan tidak akan dipunahkan tetapi memiliki hidup bersama Tuhan.
Visi hidup jauh kedepan yang ditunjukkan oleh kitab Wahyu memberikan kita juga kekuatan untuk menghadapi hari esok bersama Tuhan. Kita tahu bahwa realita dunia yang kita hadapi ke depan adalah dunia yang penuh kejahatan yang bisa mendatangkan penderitaan dan kematian. Namun kita yakin Tuhan akan menang dan menjadikan segala sesuatu baru dan akan mengaruniakan pahala yang melimpah kepada orang yang setia kepada-Nya. Tetapi orang-orang yang tidak setia akan mendapatkan hukuman pada kematian yang kedua.
Yang perlu kita lakukan sekarang adalah, mari kita tapaki tahun kehidupan ditahun yang baru ini dengan pengharapan dan semangat baru. Dengan hati dan tekat baru. Dengan kerja dan karya yang memuliakan Tuhan. Dengan visi dan misi baru. Kita yakin Ia yang adalah Alfa dan Omega, yang awal dan akhir akan terus memeliharakan kita sampai kesudahan langit dan bumi ini. Dan pada akhirnya kita akan hidup bersama dengan Dia, Allah kita dalam Yerusalem yang baru. Terpujilah nama Tuhan. Amin.