Bahan Bacaan
Rut 4 : 1 – 3, Kisah Para Rasul 17 : 16
Rut: 4
4:1. Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.
4:2 Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka.
4:3 Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab.
4:1. Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.
4:2 Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka.
4:3 Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab.
Kisah Para Rasul: 17:16. "Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala ".
Setipa komunitas dalam kebudayaan,
memiliki “ruang public” sebagai tempat perjumpaan untuk menjalin
komunikasi antra sesama manusia ataupun untuk melakukan aktifitas
ekonomi. Dalam cerita Rut dan Boas, penebusan terhadap Rut oleh Boas
berlangsung di pintu gerbang. Pintu gerbang dalam kebudayaan Ibrani
adalah tempat penyelesaian persoalan agama, budaya dan adat. Para
tua-tua (pemimpin) kota berkumpul untuk membuat keputusan menyangkut
kesejahteraan wartanya. Sedangkan dalam kisah pelyanan rasul Paulus di
Atena,
setiap hari dia memamsuki pasar sebagai pusat kehidupan masyarakat
untuk berdiskusi dan memperkenalkan Injil Kristus kepada orang-orang
yang dijumpainya. Pintu gerbang di Israel kuna dan pasar di Atena adalah
ruang public dari dua komunitas yang berbeda, yang menjadi sarana Allah
untuk melaksanakan misi-Nya melalui orang-orang yang dipakai-Nya.
Dalam kebudayaan daerah diberbagai tempat, kita memiliki
ruang-ruang public seperti : pasar, rumah kopi, pancuran air di
pedesaan dan sabuah di kebun-kebun. Marilah kita jadikan tempat-tempat
ini sarana kesaksian dalam menjangkau umat, dari pada menciptakan
gossip. Tapi pertama-tama mulailah dari ruang rumah keluarga kita. Amin
Doa : Ya Tuhan, tolonglah kami menjadikan ruang keluarga sbagai sarana komunikasi dan kesaksian bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar