Khotbah Malam Akhir Tahun
TEMA : “Intropeksi dan Retrospeksi”
Bacaan Alkitab : Mazmur 139:13-24
Saudara-saudara yang kekasih,
Patut disyukuri kepada Tuhan untuk semua
kebaikan-Nya bagi kita umat yang percaya, di mana hari ini kita boleh
berada pada penghujung tahun 2017. Ada banyak hal yang telah kita
saksikan, ada banyak hal yang telah kita lewati :baik suka maupun duka,
saat gembira maupun penuh pergumulan dating silih berganti. Semuanya
berjalan seirng dengan perkembangan waktu. Tidak ada satupun yang dapat
dilewati tanpa ada dalam pandangan Allah. Sebab, waktu dan kesempatan
adalah pemberian Allah yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya.
Dengan demikian kita telah menghargai Allah, tanpa mengabaikan kehendak
dan kekuasaan-Nya sebagai pemilik kehidupan ini.
Ungkapan syair lagu “tiap langkahku di atur
oleh Tuhan dantangan kasih-Nya membimbingku” adalah pengakuan yang
sungguh atas semua penyertaan Tuhan bagi manusia. Pengakuan inilah yang
kita sebut iman. Iman yang dimiliki harus disertai dengan perbuatan,
karena Tuhan mengenal kita lebih dari apa yang kita pikirkan. Dengan
iman kepada Allah, kita dapat menyampaikan keluh kesah kita
dihadapan-Nya dalam bentuk permohonan doa. Doa adalah sarana komunikasi
kita dengan Tuhan. Doa menjadikan hubungan kita dengan Tuhan semakin
sempurna.
Dalam bacaan kita hari ini, Pemazmur mengungkapkan doanya dihadapan Allah yang MahaTahu. Pada ayat 1-3 dalam Mazmur 139 “TUHAN,
Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk
atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa
aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi”. Tidak
ada yang dapat disembunyikan dari Allah terhadap apa yang dilakukan dan
dialami oleh manusia. Manusia bias mengelak terhadap sesamanya dan
berusaha menyembunyikan, namun tidak bagi TUHAN, Ia tahu setiap gerak
gerik kita manusia. Karena itu tema kita hari ini adalah Introspeksi dan Retrospeksi.
Introspeksi berasal dari kata “intro” yang artinya kedalam dan
“spectare” artinya melihat, jadi introspeksia dalah melihat kedalam.
Sedang kanretrospeksi di ambil dari dua kata retro: Kembali dan
Spectare: Melihat. Jadi retrospeksi adalah melihat kembali. Melihat
kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang terjadi dalam dirinya sendiri,
sebab apa yang diselidiki itu adalah apa yang terjadi bukan apa yang
sedang terjadi di dalam dirinya. Dengan demikian, yang perlu kita pahami
bahwa introspeksi dan retrospeksi adalah tindakan yang mampu melihat ke
dalam dan melihat kembali.
Mampu melihat kedalam artinya terbuka
dihadapan Allah untuk semua yang telah kita alami dan lalui. Karena
Allah yang menciptakan kita, Allah pula yang mengenal kita umat-Nya.
Kitapun diajar untuk mengevalusi diri kita terhadap apa yang telah kita
lakukan sepanjang kehidupan ini. Peristiwa menge-nang perjalanan hidup
mulai dari buhan Januari hingga penghujung tahun ini adalah merupakan
suatu peristiwa bersejarah yang tidak begitu saja kita lupakan. Banyak
hal yang telah kita jumpai, banyak kenangan yang tidak muda dilupakan,
apalagi bagi orang-orang yang kita cintai.
Pemazmur mengungkapkan rasa syukur yang
dasyat untuk semua peristiwa yang dialaminya bersama dengan TUHAN. “Aku
bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dasyat dan ajaib; ajaib apa
yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya”(Maz 139:14). Ungkapan
ini juga menjadi bagian kita orang yang percaya dalam kita mengevaluasi
kembali apa yang telah kita alami bersama dengan Tuhan. Karena itu
tidak ada satu pun manusia yang terluput dari pengawasan Allah dengan
apa yang telah diperbuatnya.
Bila kita sadar bahwa hidup kita ini selalu
dalam penga-wasan Tuhan, masihkah kita berani untuk melakuka
perbuatan-perbuatan dosa? Selama ini kita begitu gampangnya
membi-carakan kejelekan-kejelekan orang lain, mencemooh para ham-ba
Tuhan, mendendam, mengumpat atau merancangkan keja-hatan terhadap orang
lain dan sebagainya, padahal… tidak ada suatu makhlukpun yang
tersembunyi dihadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di
depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggunganjawab (Ibrani 4:13).
Bila segala hal akan kita
pertanggunganjawabkan kepada Tuhan di depan takhta pengadilan-Nya kelak,
masihkah kita ogah-ogahan atau asal-asalan di dalam kita menjalankan
peran kita masing-masing? Masihkah kita baru mau melayani Tuhan dengan
giat kalau kita dipuji orang lain? Masihkah kita ngambek dari pelayanan
bila hati kita sedang jengkel terhadap rekan yang tidak menghargai
pelayanan dan pengorbanan kita? Atau kita lebih suka menghabiskan waktu
untuk perkara-perkara dunia ini, daripada berkorban untuk Tuhan? Ingat,
tiidak ada satu sudut pun dalam kehidupan kita ini yang berada diluar
pengetahuan Tuhan!
Puji Tuhan! Hari ini kita masih diberi
kesempatan untuk memperbaiki diri. Mari kita gunakan kesempatan ini
untuk memulai sebuah lembaran hidup yang baru, yang kita tulis dengan
tinta emas, kisah-kisah yang manis, menjadi berkat bagi orang lain
dengan terlebih lagi menyenangkan Tuhan. Dan bila saat ini kita berada
dalam kondisi yang tidak baik; dalam kesendirian, menderita karena
sakit, diabaikan dan dipandang sebelah mata oleh orang lain, ingatlah
bahwa Tuhan hadir di sana. Jangan biarkan beratnya penderitaan itu
melumpuhkan kepekaan hati kita terhadap keberadaan Tuhan didalam
kehi-dupan kita. Ubahlah sikap pesemis menjadi sikap otimis, sambil
benar-benar mengawasi setiap perkataan dan perbuatan kita. Tidak ada
alasan bagi kita untuk larut di dunia ini, Karena tangan Tuhan
senantiasa terbuka untuk memeluk kita.
Sikap introspeksi diri dan retrospeksi
sangat jelas bagi kita saat ini, dimana perlu ada keterbukaan diri dan
kepasrahan kepada Allah terhadap apa yang telah kita lakukan dan apa
yang akan kita kerjakan. “Selidikilah aku ya Allah, dan kenallah hatiku,
ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah apakah jalanku
serong, dan tuntunlah aku dijalan yang kekal” (Mazmur 139:23-24).
Sebagai orang percaya kita harus bergantung sepenuhnya bagi Tuhan bukan
pada kemampuan diri kita sendiri. Tidak ada yang hebat dalam hidup ini,
selain kesem-patan dan anugerah yang Tuhan berikan bagi kita untuk dapat
berkarya dan melayani.
Kita semua sadar, hari ini adalah akhir
periode pelayanan yang telah kita lakukan kurang lebih empat tahun.
Banyak hal yang telah kita kerjakan, banyak hal yang telah kita buat
bagi pekerjaan Tuhan dan bagi kemuliaan nama-Nya. Ada banyak motivasi
baru dalam kerja pelayanan selanjutnya diperiode yang baru ini. Kita
harus tetap percaya bahwa ada Tuhan yang akan menolong kita dalam
mengerjakan apa yang Ia kehendaki dalam pekerjaan Tuhan ini. Jangan
menyerah pada keadaan tetapi percaya Tuhan pasti menolong kita. Harapan
yang harus kita tanam dalam hati adalah melayani, bekerja dan hidup
sesuai kehendak Tuhan akan mendatangkan berkat yang melimpah dalam
kehidupan kita. Selamat berkarya dan selamat menikmati tahun yang baru
bersama dengan Tuhan Yesus Kristus pemilik hidup ini. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar