Khotbah Malam Akhir Tahun 31 Desember 2018
TEMA: “Pilihlah Kehidupan Bukan Kematian”
BACAAN ALKITAB: Ulangan 30:11-20
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan
Kita bersyukur karena kita sudah berada dipenghujung tahun ini atas
bimbingan dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup berje-maat. Kita sebagai
jemaat telah mengambil bagian dalam memaju-kan persekutuan jemaat
sehingga boleh saling mengasihi satu dengan yang lain. Dengan harapan
bahwa Tuhan juga akan memberkati kita untuk memasuki hari esok untuk
menikmati tahun baru. Kita percaya bahwa tahun yang hampir berakhir ini ada begitu
banyak pengalaman yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Namun
suatu hal yang pasti bahwa Tuhan telah menyertai perjalanan hidup kita
pada tahun yang sudah akan lewat ini. Harus diakui bahwa seringkali
kita merasa takut dan cemas dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
Ketakutan itu dapat disebabkan oleh karena pergumulan dan masalah
ekonomi ataupun kesehatan yang dihadapi oleh pribadi dan keluarga. Tapi
sebagai orang yang beriman kepada Tuhan yang Mahakuasa kita tetap
menyakini bahwa Dia bersama dengan kita.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan
Kitab Ulangan berisi tentang peraturan dan ketetapan yang
diperintahkan Tuhan kepada umat Israel yang sering melupakan penyertaan
Tuhan kepada mereka, sehingga diingatkan kembali supaya tetap setia
menjalankan perintah-Nya. Umat merasa sukar untuk menjalankan perintah
Tuhan, sehingga penulis mengatakan” tidaklah terlalu sukar bagimu dan
tidak pula terlalu jauh”. Hal ini menjelaskan bahwa untuk melaksanakan
perintah Tuhan tidak jauh atau di langit ataupun di seberang laut tetapi
perintah Tuhan ada dalam kehidupan nyata bagi umat-Nya. Ayat 14. Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
Hal ini dimaksudkan supaya firman Tuhan yang diterima oleh umat Israel
seperti hukum-hukum Tuhan hen-daknya dipraktekan dalam kehidupan
sehari-hari melalui perkaatan dan perbuatan dan hendaknya FirmanTuhan
itu di lakukan dalam lingkungan terdekat. Ayat 15. Memberi penjelasan
tentang pilihan tentang kehidupan dan keberuntungan atau pilihan
kematian dan kecelakaan. Umat Israel dingatkan dengan keras supaya
memilih kehidupan, namun apabila mereka tidak berbalik kepada Tuhan,
maka mereka mengalami hal-hal yang tidak baik. Mereka dituntut supaya mengasihi
Tuhan, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang
pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya supaya engkau hidup dan
bertambah banyak dan oleh Tuhan, Allahmu di negeri kemana engkau masuk
untuk mendudukinya. Janji ini akan diberikan kepada orang Israel
apabila setia kepada Tuhan bahkan diberikan berkat yang melimpah. Namun
apabila mereka berpaling dan tidak percaya kepada Tuhan maka mereka akan
menerima konsekwensi dari ketidak-percayaan mereka. Mereka diajarkan
dan dituntut dengan tegas supaya meng-akui Tuhan. Memang mereka diberi
pilihan tetapi pilihan sebenarnya hanya satu yaitu mengasih dan percaya
kepada Tuhan. Tetapi apa boleh buat kalau memang Israel mau memilih
kematian dan kecelakaan maka resiko pasti mereka tanggung sendiri.
Israel yang tidak mengasih Tuhan dengan segenap hati akan mengalami
hal-hal yang lebih buruk. Tetapi apabila mereka menjalankan apa yang
dijanjikan Tuhan Allah maka ada lanjut umurmu untuk tinggal di tanah
yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka. Memang
dalam sejarah perjalanan hidup bangsa Israel sering mengalami pasang
surut karena ketidak-setiaan mereka, dan mereka selalu diingatkan oleh
Musa dan dilanjutkan Yosua supaya jangan meninggalkan Tuhan yang telah
mengasihi mereka.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan.
Dalam suanana detik-tetik terakhir untuk mengakhiri tahun ........., kita
diajarkan dan dituntut untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati
dan dengan segenap akal budimu. Memang seringkali dunia ini banyak
tawaran dan godaan untuk menjeru-muskan kita melakukan perbuatan dan
menyimpang dari jalannya Tuhan. Peraturan dan ketetapan yang Tuhan
berikan bukan untuk mempersulit hidup, tetapi melapangkan jalan untuk
kehidupan keluarga dan gereja. Untuk mempraktekan Firman Tuhan tidak
membutuhkan tempat yang jauh tetapi Firman Tuhan dekat di mulut dan di
hati. Kita semua orang pilihan Tuhan harus menyampaikan Firman Tuhan
melalui mulut dan lidah kita supaya firman Tuhan itu disampaikan dengan
baik. Tujuannya ialah supaya mengasih Tuhan dan sesama manusia.Tantangan
dewasa ini ialah makin menipisnya rasa solidaritas atas sesama
manusia. Manusia sering hanya menonjolkan diri sendiri yang disertai
dengan penonjolan harta benda, sehingga mengasihi Tuhan sering
diabaikan.
Di penghujung tahun .......... kita diajak untuk saling berdamai satu
dengan yang lain. Walaupun berat rasanya tetapi kita harus berani untuk
memaafkan dan mengasihi sesama manusia. Kita harus berjuang untuk lebih
giat dan rajin beribadah serta rajin bekerja supaya mendapatkan
rejeki/uang untuk kebutuhan keluarga dan sebagian dalam bentuk memberi
persembahan persepuluhan. Sebagai jemaat marilah kita memilih kehidupan
yang berdasarkan akan cinta kasih Kristus. Kita berharap bahwa di tahun baru nanti pasti Tuhan akan senatiasa memberkati dan melindungi kita dimana
saja kita berada. Begitu juga walaupun mengalami tantangan atau gagal
sekalipun kita tidak perlu kuatir karena setiap perjuangan pasti ada
hasilnya dikemudian hari. Kita ternyata tidak hanya mengumpulkan harta
di dunia, tetapi kita juga mengumpulkan harta di sorgawi, sambil
berharap kita semua berbahagia dan mendapatkan hidup yang kekal dalam
Kerajaan Allah. Amin.
Baca juga:
Bacaan Alkitab Setahun 31 Desember: Wahyu 19 - 22
https://liriklagunnbt.blogspot.com/2018/12/bacaan-alkitab-setahun-30-desember_30.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar