Rabu, 16 Januari 2019
Lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu. [2 Samuel 7:25]
Janji-janji
Allah tidak pernah dimaksudkan untuk dibuang seperti kertas sampah;
Allah bermaksud agar janji-janji itu dipergunakan. Emas Allah bukanlah
seperti uang milik orang kikir, tetapi dicetak justru untuk
diperdagangkan. Tiada yang lebih menyenangkan Tuhan kita daripada
melihat janji-janji-Nya beredar; Dia rindu melihat anak-anak-Nya membawa
janji-janji itu kepada-Nya dan berkata, "Tuhan, lakukanlah seperti yang
sudah Engkau janjikan." Kita memuliakan Allah ketika kita memohon
pelaksanaan janji-Nya. Apakah kaukira Allah akan menjadi lebih miskin
setelah memberikanmu kekayaan yang sudah Dia janjikan? Apakah kau
bermimpi bahwa kekudusan-Nya akan berkurang setelah memberikanmu
kekudusan? Apakah kaubayangkan bahwa Dia menjadi kurang murni karena
mencuci dosa-dosamu? Dia sudah berkata, "Marilah, baiklah kita
berperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain
kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." [Yesaya 1:18]
Iman dibangun di atas janji pengampunan, dan iman tidak
berlambat-lambat dengan berkata, "Ini adalah sebuah janji yang berharga,
apakah pasti benar?" tetapi iman langsung berlari membawa janji itu ke
takhta dan memohon, "Tuhan, inilah janji-Mu, 'Lakukanlah seperti yang
sudah Engkau janjikan.'" Dan Tuhan kita menjawab, "Jadilah kepadamu
seperti yang kaukehendaki." [Matius 15:28]
Ketika seorang Kristen memegang suatu janji, jika tidak dibawa kepada
Allah, ia tidak menghormati Allah; tetapi ketika ia bergegas menuju
takhta anugerah dan berseru, "Tuhan, tidak ada alasan untuk mengabulkan
permohonanku kecuali ini: 'Engkau sudah mengatakannya;'" maka
keinginannya pun akan dikabulkan. Bankir surgawi kita senang mencairkan
mata uang-Nya sendiri. Jangan biarkan janji itu berkarat. Hunuslah
pedang janji itu keluar dari sarungnya, dan pergunakan kesengitannya
secara kudus. Jangan kira Allah bakal kerepotan saat engkau
terus-menerus mengingatkan Dia akan janji-janji-Nya. Dia senang
mendengar teriakan jiwa-jiwa yang melarat. Kesukaan-Nya adalah
meloloskan permohonan-permohonan. Dia lebih siap mendengar kita daripada
kita siap memohon kepada-Nya. Matahari tidak bosan bersinar, mata air
pun tidak bosan mengalir. Menepati janji-janji-Nya merupakan kodrat
Allah; oleh karena itu, sekarang juga pergilah ke takhta dan katakan,
"Lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu."
____________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar