Minggu, 06 Januari 2019

Renungan Pagi

Senin 7 Januari 2019
KESEMPATAN DAN RISIKO
Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (Pengkhotbah 11:4)
----------------------------------------


Seorang perempuan tua bekerja mencari kayu bakar. Ia tidak hanya menafkahi dirinya, tetapi juga cucu dan cicitnya. Penghasilannya tak seberapa, tetapi ia hidup dengan semangat. Ia pun aktif bergereja. Ia tak khawatir acara gereja menyita waktu yang bisa ia pakai untuk mencari nafkah atau keuangannya semakin menipis karena terlalu sering memberi persembahan. "Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan saya!" ujarnya.

Secara nalar, rasanya sulit bagi perempuan itu untuk menemukan sukacita dalam hidup. Namun, dalam usia yang semakin tua, fisik yang semakin lemah, tanggung jawab yang berat, kondisi ekonomi yang sulit, ia masih bisa meluangkan waktu untuk Tuhan. Sebuah pengakuannya yang cukup menggelitik, "Apakah saya harus menunggu kaya? Saya lakukan apa yang saya bisa. Kalau tidak begitu, sampai mati saya tidak akan pernah melakukan apa-apa!"

Ketika kita memercayakan hidup pada pemeliharaan Tuhan, kesulitan hidup tidak bakal menjadi hambatan. Optimisme dan rasa syukur membuat kita dipenuhi sukacita dan semangat hidup. Salomo menuliskan bahwa siapa yang senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (ay. 4). Kita harus berani mengambil kesempatan. Orang harus berani mengambil risiko jika ingin berhasil. Menunggu kondisi menjadi baik, yakni saat kita merasa hidup kita berjalan aman, nyaman, dan mapan tanpa gangguan, kita akan kehilangan kesempatan untuk melakukan banyak hal bagi kemuliaan Tuhan. --

MEMUSATKAN HIDUP PADA ALLAH MENGHASILKAN SIKAP OPTIMISTIS DAN UNGKAPAN SYUKUR

 Pengkhotbah 11:1-8

 1  Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.
 2  Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
 3  Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.
 4  Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
 5  Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
 6  Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
 7  Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata;
 8  oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.

Bacaan Alkitab Setahun 7 Januari : Kejadian 19 - 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar